Selasa, 20 Mei 2014

Perubahan Anatomi Pada Masa Kehamilan

 

  Anatomi Dan Fisiologi Organ Reproduksi Wanita
a.    Genetalia internal
·      Vagina
Fungsi vagina :1. saluran keluar uterus
                           2. saluran senggama
                           3. jalan lahir
Puncak vagina yang menonjol disebut porsio uteri. Puncak vagina disebut forniks. pH vagina berkisar antara 4-5
·      Uterus
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim).
Terdiri dari 2 bagian:
            1.  Serviks (daerah disekitar serviks disebut forniks)
            2.  Korpus (perimetrium, miometrium, endometrium)
Perimetrium       :lapisan yang meliputi dinding uterus bagian luar
Miometrium         : lapisan yang paling tebal yang terdiri ats otot-otot
Endometrium      : lapisan bagian dalam dari korpus
Fungsi uterus adalah sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi.

·      Ovarium
Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovarium terdiri atas dua bagian yaitu bagian luar (cortex)  dan bagian dalam (medula).
Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron.

·      Tuba fallopii
Oviduk berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae) untuk menangkap ovum yang dilepaskan ovarium. Bagian dari tuba fallopii yang berfungsi sebagai tempat bertemunya ovum dan sperma serta fertilisai adalah pada bagian ampula.

b.    Genetalia eksternal
·      Mons Veneris (Mons Pubis)
Bagian ini adalah bagian yang menonjol yang meliputi bagian simfisis pubis dan terdiri atas jaringan lemak

·      Labia Mayora (bibir besar)
Lipatan kulit dan jaringan ikat berlemak yang terletak antara mons pubis dan perineum. Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual

·      Labia Minora (bibir Kecil)
Labia minora adalah dua lipatan kulit di sebelah labia mayora yang selalu basah karena dilumasi oleh kelenjar-kelenjar di labia minora. Berfungsi untuk menutupi organ-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.

·      Klitoris (kelentit)
Mempunyai persarafan (sensorik) yang sangat banyak. Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual

·      Vestibulum
Adalah sebuah area antara kedua labia minora. Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama

·      Hymen (selaput dara)
Adalah lipatan kulit tipis yang dilapisi epitel gepeng dengan sebuah (kadang beberapa). Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar

·      Perineum
Perineum anatomis atau perineum sebenarnya adalah pintu keluar pelvis berikut jaringan lunak yang menutupinya.


·      Vulva
Vulva merupakan alat kelamin luar wanita yang terdiri atas :
1. mons pubis
2. labia minora
3. labia mayora
4. Klitoris
5. vestibulum
6. hymen/selaput dara

·      Korpus Perinei
Vulva dan vagina diperkuat oleh adanya korpus perinei. Pada persalinan bagian ini mudah robek, sehingga rawan terjadinya perdarahan.

2.  Siklus Menstruasi
a.  Menstruasi (hari  1-5. Peluruhan dinsing endometrium  sehingga terjadi perdarahan dari lubang vagina akibat dari penurunan kemampuan korpus luteum, jumlan estrogen dan progesteron yang rendah, terjadi vasospasme akibat prostaglandin lokal
Lapisan fungsional endometrium lepas dari dinding uterus.
b.  Fase Proliferatif (hari 6-14):
Pertumbuhan lapisan endometrium akibat stimulasi estrogen.
Peningkatan estrogen → proliferasi  endometrium, dari ketebalan 0.5 hingga 5 mm
Peningkatan jumlah estrogen mengakibatkan mukosa servik menipis dan memfasilitasi sperma untuk masuk dalam uterus.
c.   Fase sekretori (hari 15-28):
Dari ovulasi →menstruasi.
Pada fase ini progesteron mendominasi.
Kelenjar endometrial membesar, berlekuk, dan mulai mensekresikan nutrisi.
Peningkatan progesteron mengakibatkan mukus servik mengental lagi.

Selama siklus menstruasi , estrogen dalam jumlah kecil dikeluarkan dari ovarium.  Estrogen menstimulasi GnRH di hipotalamus dan LH di pituitary/hipofisis anterior. GnRH juga menstimulasi  pengeluaran LH dari pituitary/hipofisis anterior. LH lalu menstimulasi ovarium untuk terus memproduksi estrogen, yang juga akan terus menstimulasi pengeluaran GnRH dan LH. Sebagai konsekuensinya, level estrogen, GnRH, dan LH dalam darah meningkat karena mekanisme umpan balik positif ini.
Ketika ovulasi terjadi, ovarium mulai mengeluarkan progesterone,  yang memiliki mekanisme umpan balik negative pada pengeluaran GnRH dari hipotalamus dan LH dari pituitary/hipofisis anterior. Oleh karenanya, GnRH dan LH dalam darah berkurang, dan dipertahankan dalam jumlah kecil sampai siklus menstruasi berikutnya.
3.  Konsepsi
Konsepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan.
Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian meliputi:
a.    pembentukan gamet (telur dan sperma),
b.    ovulasi (pelepasan telur),
c.     penggabungan gamet
d.    implantasi embrio didalam uterus.


a.      Pembentukan Gamet (Telur Dan Sperma)
·      Ovum
Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yg pecah. Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Kadar estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga silia tuba tersebut dapat menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba menunju rongga rahim. 2 lapisan pelindung yg mengelilingi ovum:
Membran tebal tdk berbentuk, disebut zona pelucida.
Lingkaran luar disebut korona radiata, terdiri sel-sel oval dipersatukan oleh asam hialuronat.
 Ovum biasanya dibuahi dalam 12 jam setelah ovulasi dan mati dlm 12 jam bila tdk dibuahi.

· Spermatozoa
     Spermatozoa terdiri 3 bagian yaitu:
        Kaput (kepala) yang mengandung bahan nucleus
        Ekor berguna untuk bergerak
        Bagian silindrik, menghubungkan kepala dan ekor
     Dalam saluran reproduksi wanita spermatozoa mengalami kapasitasi sebelum ia mampu membuahi ovum. Kapasitasi terjadi dalam rongga uterus dan tuba aitu berupa pelepasan lapisan pelindung di sekitar akrosom. Setelah ini terjadi reaksi akrosomik, yaitu pembentukan lubang-lubang kecil pada akrosom tempat dilepaskannya enzim-enzim yang dapat melisiskan corona radiata dan zona pelucida. Ada 2 enzim yang berperan, yaitu enzim CPE yang mencerna korona radiata dan hialurodinase yang  mencerna pelucida.


b.      Fertilisasi.
Penghamilan (fertilisasi) adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antar sel mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba. Syarat dari setiap kehamilan adalah harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi.
Dengan adanya fertilisasi, ovum akan berubah menjadi pronukleus betina dan spermatozoon  akan berubah menjadi pronukleus jantan. Keduanya akan melebur di tengah sitoplasma dan terjadilah zigot, sebuah sel tunggal.

1.  Hasil Fertilisasi
Hasil fertilisasi:
·         Kembalinya sel dgn jumlah kromosom diploid (2n) pd manusia dgn jumlah diploid adalah 46
·         Penurunan /pewarisan sifat-sifat spesies
·         Ini disebabkan karena zigot mengandung separuh sifat ibunya dan separuh sifat ayah:
Ø  Penentuan jenis kelamin
Ø  Jenis kelamin ditentukan diawal terjadinya pembuahan. Pd manusia struktur (46, XX) adl wanita, sedang (46, XY) adl laki-laki.
Ø  Permulaan pembelahan segmentasi (clevage)
Ø  Segera setelah terjadinya pembuahan, zigot dlm 8-14 jam akan memulai pembelahan segmentasi pertama, yg disusul dgn pembelahan-pembelahan selanjutnya dgn kecepatan tiap 10-12 jam.

2.  Nidasi (Implantasi)
Nidasi adalah eristiwa tertanamnya/ bersarangnya sel telur yg telah dibuahi (fertilized egg) kedlm endometrium.
Sel telur yg dibuahi (zigot) membelah diri membentuk bola padat terdiri atas sel-sel anak yg lebih kecil disebut blastomer.
Pd hari ke-3, bola tsb terdiri atas 16 sel blastomer n disbt morula. Pada hari ke-4 dlm bola tsb mulai terbentuk rongga, bangunan disbt blastula.
Dua struktur penting didalam blastula adalah:
                     Lapisan luar disbt trofoblas,yg akan mjd plasenta
                     Embrioblas (inner cell mass) yg akan mjd janin.
Pada hari ke-4 blastula msk dlm endometrium n pd hari ke-6 menempel pd endometrium. hari ke-10 seluruh blastula (blastokis) sdh terbenam dlm endometrium dgn dmk nidasi sdh selesai.
Nidasi tjd krn trofoblast punya daya utk menghancurkan sel-sel endometrium. Hancuran endometrium digunakan sbg bahan makanan oleh telur. T4 nidasi biasanya pd dinding depan n dinding belakang didaerah fundus uteri.
                        Pembuluh darah endometrium pecah dan sebagian wanita akan mengalami perdarahan ringan akibat implantasi. Villi korion  yang terbentuk sperti jarri, terbentuk di luar trofoblas dan menyusup masuk ke dalam darah yang mengandung banyak pembuluh darah dan mendapat oksigen dan gizi dari aliran darah ibu serta membuang karbondioksida dan produk sisa ke dalam darah ibu.
Setelah implantasi , endometrium disebut desidua.
Desidua yg tdpt antara telur n dinding rahim disebut desidua basalis. Bagian yang menutup blastosis atau desidua yang terdapat antara telur dan cavum uteri ialah desidua kapsularis dan bagian yang melapisi sisa uterus adalah desidua vera.

4.    Perkembangan chorion
a.  Embriyogenesis
·      Endoderm (lapisan terdalam, dekat amnion): traktus digestivus, traktus respiratorius
·      Mesoderm (lapisan tengah): musculus, tulang, jaringan connectivus tissue, traktus reproductive, sistem circulatorius
·      Ectoderm (lapisan terluar, dekatyolk sac): sistem nervosum system, kulit dan derivat nya (lensa mata)
b.  Plasentasi
Pada minggu ke 8 seluruh kantong korion telah ditutupi vili koriales
Kantong korion akan makin besar à vili yang ada di seberang janin (daerah desidua kapsularis) makin terjepit à degenerasi à daerah ini jadi halus à korion halus atau korion laeve
Vili pada desidua basalis akan tumbuh dan berkembang dengan cepat à korion frondosum, yang akan membentuk plasenta (plasenta pars fetalis)
Vili ini akan makin berkembang sehingga desiduabasalis akan tererosi sehingga terbentuk sekat-sekat à sekat plasenta à membagi plasenta pars fetalis menjadi kira2 15-30 lobuli à kotiledon
Insersi tali pusat pada plasenta yaitu Sentralis, Parasentralis, marginalis, dan insersi filamentosa

c.   Spatium intervilosum
Merupakan perluasan lakuna-lakuna yang terbentuk dalam sinsisiotropoblast yang dibatasi lempeng korion disebelah dalam dan desidua basalis disebelah luar
Dibagi menjadi ruang2 kecil oleh sekat plasenta
Bagian paling pinggir disebut sinus marginalis

d.  Korion dan amnion
Korion dan amnion ini membentuk selaput ketuban
Plasenta melekat ke endometrium (desidua basalis) melalui bangunan yng disebut cytotropoblast shell dan anchoring vili.
Vili koriales terbentuk mulai minggu kedua, pada saat ini desebut vili primer yang terdiri dari sitotropoblas sbg inti dan sinsitiotropoblas yang mengelilinginya
Pada hari ke 15 vili primer bercabang2 dan terbentuik inti mesenkin ditengah à vili sekunder, yang kemudian akan terbentuk pembuluh2 darah pada inti à vili tersier à mulai terjadi sirkulasi feto maternal
Lapisan sitotropoblas pada ujung vili tumbuh dan menembus sinsitiotropoblas yg akan menempel pada desidua basalis à anchoring vili
Masing2 anchoring vili akan saling melebar dab berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk cytotrophoblastikc shell (melekatkan plasenta secara kuat pada desidua basalis

e.   Sirkulasi plasenta
Darah venosa (tanpa oksigen) meninggalkan janin melalui a umbilikalis dan masuk dalam plasenta. Dalam vili à sistem arteri – kapiler – vena
Vili ini terbenam dalam lakuna (spatium intervilosum) à tidak terdapat percampuran darah antara darah janin dan ibu. Darah arteri (teroksigenasi) masuk dalam janin melalui v umbilikalis
Selaput Plasenta sampai umur 20 minggu terdiri atas:
·         Sinsisiotrophoblas à terdapat mikrovili yang berfungsi memperluas area permukaan pertukaran zat antara janin dan ibu
·         Sitotrophoblas
·         Jaringan ikat dalam inti (core)
·         Endothelium kapiler janin
Selaput Plasenta Setelah 20 minggu :
·         Sitotrophoblas tidak lagi membentuk lapisan yang kontinyu
·         Tebal jaringan ikat berkurang
·         Jumlah dan ukuran kapiler janin bertambah
Fungsi plasenta :
·      Alat transfer :
Ø Difusi sederhana à tergantung perbedaan kadar (oksigen, karbondioksida) dari konsentrasi tinggi ke rendah: air, oksigen, CO2, elektrolit (sodium dan khlorid), gas anestesi dan obat. Juga insulin dan steroid--à lambat. Serta cocain
Ø Difusi yg dipercepat/dipermudah àtransport glukosa dan galaktosa
Ø Transport aktif à dibantu dengan aktivitas emzimatis (asam amino esential, vitamin larut dalam air, calcium, zat besi, iodine
Ø Pinositosis à transport dengan cara memasukkan zat secara utuh, dengan pertolongan pseudopodia sinsitio trophoblas (protein kompleks, lemak, benda2 imun)
Ø Kebocoran à ini terjadi karena kerusakan pada vili sehingga selaput placenta robek à saat persalinan (inkompatibilitas Rh)
·    Alat Imunologi
·    Alat sekresi
Ø HcG à dibuat oleh sinsitiotrophoblas dan disekresi dalam darah ibu
Ø HCS à (human chorionik somatomammotropin) atau HPL (human plasental lactogen) à diproduksi sinsitiotrophoblast à mempersiapkan payudara untuk laktasi
Ø CCT (chorionik corticotropin) dan Corionic Thyrotropin
Ø Estrogen dan progesteron à kolesterol à pregnenolonà progesteron, pregnenolon/progesteron masuk dalam sirkulasi janin à DHEA (dehidroepiandosteron) atau andostrenidionà dikonjugasi dgn sulfatàkembali ke plasenta à enzym sulfatase, sulfat diambil dan dibah mjd berbagai esterogen.
Ø Enzym
·      Aktifitas metabolik:
Ø Placenta memproduksi gkycogeb, cholesterol dan asam lemak untuk janin dan produksi hormon
Ø Juga memperoduksi enzym utk transfer fetoplacental
Ø Memecah histamin dan ephinephrin
Ø Juga menyimpan glycogen dan zat besi

f.    Cairan amnion
Terbentuk mulai hari 10-12 setelah pembuahan. Volume makin bertambah sesuai umur kehamilan, pd 12 minggu ±50 ml,20 minggu ± 350-400 ml, 36-38 minggu 1 liter. Berasal dari transudasi plasma maternal, urin janin
Fungsi cairan amnion adalah :
Ø  Agar janin dapat bergerak bebas
Ø  Menjaga temperatur
Ø  Mencegah trauma langsung
Ø  Mencegah perlengketan janin pada selaput ketuban
Ø  Pada persalinan ikut membentu dilatasi serviks

5.  Pertumbuhan Dan Perkembangan Janin
a.  Minggu pertama
2 minggu :Fertilisasi
Ø  Tahap 0: Spermatozoa mencapai zona pelusida
Ø  Tahap 1: Spermatozoa masuk ke vitelus
Ø  Tahap 2: Kepala sperma membengkak dan terbentuk benda polar kedua
Ø  Tahap 3: Bentuk pronukleus
Ø  Tahap 4: Penyusunan pola DNA
b.  Trimester I
Tahap embrio berlangsung dari hari ke-15 sampai sekitar 8minggu steah konsepsi. Tahap ini merupakan masa organogenesi, yaitu masa paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan penampilan luar utama janin.
            Dari gumpalan sel yang kecil, embrio berkembang pesat menjadi janin. Pada akhir 12 minggu pertama kehamilan jantungnya berdetak, usus-usus lengkap di dalam abdomen, genetalia eksterna dan muka seperti manusia. Janin dapat menelan, melakukan gerakan pernafasan, kencing, menggerakkan anggota badan, mengedipkan mata dan menggerutkan dahi. Mulutnya membuka dan menutup. Berat janin sekitar 15-30 gram dan panjang 5-9mm.
c.   Trimester II dan III
Pada akhir kehamilan 20 minggu, berat janin sekitar 340 gram dan panjang sekitar 16-17cm. Ibu dapat merasakan gerakan bayi, sudah terdapat mekoneum di dalam usus dan sudah terdapat verniks pada kulit. Pada kehamilan 28 minggu, berat bayi lebih sedikit dari satu kilogram dan panjangnya 23cm. Ia mempunyai periode tidur dan aktivitas merespon suara dan melakukan gerakan pernapasan.pada usia kehamilan 32 minggu, berat bayi 1,7kg dan panjangnya 28cm, kulitnya mengkerut dan testis sudah turun ke skrotum pda bayi laki-laki. Pada usia kehamilan 36-40 minggu, jika ibu mendapatkan gizi yang cukup, kebanyakan berat bayi antara 3-3,5kg dan panjang 35cm.
















DAFTAR PUSTAKA

Lilik Susilowati.2010.ASUHAN Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media.
Kusmiyati Yuni, Wahyuningsih Puji Yeni. 2013. Asuhan Ib Hamil.  Yogyakarta: Fitramaya.
Astuti, Hutari Puji. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil 1. Jakarta: Purnama Pustaka.
Evellyn ,C Pearce. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sylvia, Verralls. 2003. Anatomi & Fisiologi Terapan dalam Kebidanan (Edisi 3). Jakarta: EGC.
http://bidanku.com/terjadinya-kehamilan. diakses : 7 Maret 2014 waktu : 19.15 wib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar